Untuk BPku, BP 44 (Part 2)

Setelah selesai TBT, diadakan serah terima jabatan saat makrab KPA di salah satu villa Lembang. Sayangnya, malam itu aku sakit. Udah jadi sesuatu yang biasa nantinya, kalau denger veby flu. Sampe-sampe zum udah hafal wakaka. Jadinya, selama makrab aku cuma tidur doang di kamar huft.

Proses sertijab dilakukan pada pagi harinya. Cukup deg-deg sih. Kami harus mengucapkan janji sebagai badan pengurus. Berjanji untuk bertanggungjawab untuk semua yang akan kami lakukan untuk KPA. Huft merinding.
Yuhuu Danang!
Supporting in action
Bersama Kak Dea, kadiv produksi BP 43
BP 42 - BP 43 - BP 44
Veby dan Zaid sama Kak Eko, kadiv MRT BP 43

Ini diaaa! Hadiah dari kami untuk kakak supporting BP 43 :3

Yaps, sertijab. Ini tandanya, kami udah resmi naik jadi badan pengurus selanjutnya. Ini awal dari perjalanan kami. Ini awal perjalananku terutama, orang yang masih harus belajar banyak tentang kehidupan organisasi.



--


Setelah sertijab, kami mulai merancang rencana kerja untuk satu kepengurusan ke depannya. Recana kerja ini akan disampaikan ke semua massa KPA saat Musyawarah Kerja (Muker). Di sini, kita harus siap untuk menjawab semua pertanyaan massa dan membuat parameter yang sesuai dengan program kerja.

Singkat cerita, muker telah selesai dan awal baru di mulai. Di semester 4 STI, di mana masa ini adalah saat tubes yang berat mulai bermunculan dan saat aku harus mengurus segala hal di KPA. What will happen next?

--

Di awal keberjalanan BP, semuanya masih fresh dan semangat dengan proker-proker yang direncanakan. Sangat bersemangat. Membuat timeline, kumpul bidang, saling bertukar ide, dan lain-lain. Aku pun sebagai orang yang lumayan well-prepared, sudah merancang timeline kerjaku untuk satu kepengurusan ke depan.

Ohiya sebagai kadiv produksi, aku punya staf. Aku punya orang-orang yang super yang bakal bantuin aku untuk satu tahun kepengurusan ini. Gimana ya rasanya jadi staf seorang Veby haha aku sendiri pun penasaran.


Ini dia staf produksi di kumpul perdana

Masih fresh semua ya
Awal-awal supporting masih semangat dan kompak haha. Masih #SupportingBahagia wkwk. Ini foto kita pas ngerayain ulang tahun Pebri ke 20.
Huhu kangen pas bahagia
Waktu berjalan, satu per satu aku mulai nyicil kerjain prokerku. Apa aja sih kerjaannya kadiv produksi? Gabut gak ya?

Jadi bagian dari divisi produksi berarti harus siap jadi penghubung antara customer dan vendor. Kita harus memuaskan kebutuhan customer dan harus menyesuaikan dengan kondisi vendor. Tentunya, kalau bisa harus memuaskan kedua belah pihak. Kerja di divisi produksi jarang bareng, soalnya lebih ke pembagian PJ untuk masing-masing proker, yang tentunya punya vendor yang beda-beda.

Untuk dapet vendor yang bagus, tentunya harus survei terlebih dahulu ya. Nanya ke sana ke sini, bolak balik ke vendor buat nanya harga, dan nanya-nanya yang lain. Divisi produksi kerjaannya juga bantuin divisi danus. Namanya orang jualan, kalau bisa harus dengan modal yang kecil supaya bisa dijual dengan untung yang besar. Tapi harus diingat, kualitas tetap nomor satu. Kita sebagai penyedia layanan harus bisa memuaskan customer (jadi inget kuliah Layanan STI hehe).

Ohiya ini salah satu barang yang diproduksi. Boneka wisuda. Liat nih kamar aku penuh bonekaa!
Ini baru sebagian, aslinya ada satu plastik gede hehe

Kehidupan di produksi ya vendor ke vendor. Follow up aa vendor dan make sure everything's okay. Tapi, siapa yang tau apa yang bisa terjadi di tengah jalan? Yaps. Divisi produksi harus menghadapi drama series dengan salah satu vendor jaket (gausah disebut namanya haha). Drama ini mungkin terjadi sekitar enam bulanan. Rencana awal yang disusun se apik mungkin harus berubah banget. Mungkin udah gak teritung berapa kali bolak balik vendor itu buat follup. Kadang harus pulang dengan tangan kosong karena aa nya vendornya tutup padahal masih siang. Kadang harus pulang dengan membawa janji palsu dari aa vendor.

Bingung. Mau ngelepas vendor tapi udah bayar sebagian. Mau marah-marah percuma. Terus nangis. Gadeng. Selagi mengurus proker yang lain, drama ini masih terus berlanjut. Bahkan sampai saat di rumah, Padang. Sampai bikin adikku bingung ngeliat kakaknya marah-marah terus nangis karena vendor. Sampai bahkan papa ikut turun tangan buat ngomong sama aa nya. What a complicated drama!

Mungkin orang-orang taunya produksi pasti karena drama dengan aa vendor itu. Tapi, bukan cuma itu yang aku hadapi. Pernah satu minggu, gak mau pulang ke kosan sebelum jam 11 malem. Tubes dokumen yang datang bertubi-tubi. Saat tugas minta dikerjain, proker yang minta dikerjain juga, terus aku harus ngerjain yang mana dulu?

Aku bukan tipe orang yang show feelings dengan gampang ke semua orang. Hanya orang-orang yang terdekat yang aku jadiin tempat buat cerita. Tapi, aku orangnya cepet lupa tentang apa yang aku rasain (?) Kalau ditanya sekarang, dulu chaos apa gak. Aku ngerasa sih kaya biasa aja haha.

Jarak vendor yang cukup jauh terus ditambah macet bikin harus sabar. Kadang pergi sama temen, kadang sama staf, dan lebih sering sendirian. Aku adalah tipe orang yang gak enakan buat nyuruh-nyuruh. Jadi, aku berusaha supaya stafku pekerjaannya jadi mudah. Untung aku punya staf yang baik banget mau bantuin kadivnya yang gajelas dan labil ini. Hiks.

Kehadiran magangers produksi yang ciwi-ciwi semua dan pada cekatan bikin aku merasa sangat terbantu dalam mengarungi lautan (?). Aku beruntung banget, masih punya orang-orang yang bantuin aku selama kepengurusan ini. Vijay, yang awalnya bawel kadang aku kesel dibawelin terus. Makasih ya jay udah jadi kabid yang baik. Maafin aku kadang suka jutek gak jelas ke kamu karena kamu emang ngeselin haha.

Ini ceritaku seputar divisi produksi, mungkin gak semua bisa ditulis dengan detail. Untuk cerita lanjutannya, ada di part selanjutnya.

To be continued.



Comments

Popular posts from this blog

Semester 1 TPB STEI ITB 2014/2015

Semester 2 TPB STEI ITB 2014/2015

E-BOCI (Eleveth-Bunch of Cool Idiots)